Langsung ke konten utama

The Killer


.
Author: Aslan Yakuza
.
Di bawah sinar bulan, nampak seorang pemuda berjalan cepat menuju ke area perkebunan. Sambil menyeret jasad seseorang yang berlumur darah ia masuk ke dalam perkebunan jambu. Di sana sudah tersedia lubang yang cukup dalam. Lantas, pemuda itu memasukkan jasad wanita malang itu ke dalam lubang, lalu menimbunnya.
.
***
.
Suara keras dari televisi membangunkan Joddi. Ia bangun sambil menggerutu kepada saudaranya yang tengah menyantap mi instan sambil nonton berita.
.
"Semalam kau darimana?"
.
Pertanyaan Garry, menghentikan langkah Joddi yang hendak ke kamar mandi. Tetapi, Joddi tak mengubris, ia lebih memerhatikan televisi yang menyiarkan berita tentang pembunuhan yang terjadi semalam. Pembaca berita mengabarkan, bahwa kejadian itu diperkirakan terjadi pukul tiga dini hari.
.
Joddi meneguk ludah, sebelum berkata. "Lucci ...?!" Lekas ia kembali ke kamar, mengambil handphonnya lalu mencari nama seseorang dan segera menghubunginya.
.
Tidak ada jawaban. Tetapi, nomor yang dihubungi Joddi, aktif. Tanpa cuci muka apalagi mandi, tergesa-gesa meninggalkan rumah.
.
"Joddi! Kau mau ke mana?"
.
"Memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa pada Lucci!" sahutnya, tanpa menoleh sang kakak yang masih menikmati sarapan pagi.
.
***
.
Police line sudah terpasang di tempat kejadian. Tidak ada mayat di sana, kecuali bercak darah, kursi, meja, kertas dan sebuah tas kecil yang berserak di sana.
.
Mendadak mata Joddi terbelalak. Tas merah itu tak asing lagi baginya. Tepat sekali! Tas itu milik Lucci.
.
"Pak! Boleh aku melewati batas ini? Aku mengenali tas kecil yang berada di sana," ucap Joddi kepada seorang Polisi yang berada di sana.
.
Polisi itu menatap Joddi penuh curiga. Lalu menjawab. "Tidak! Sebelum kami memeriksa, tidak ada seorangpun yang boleh melintasi batas ini."
.
"Tapi Pak--"
.
"Tidak!"
.
"Pak! Aku kenal barang itu. Tas itu milik pacarku!"
.
Polisi itu pun menatap Joddi cukup lama. "Baik! Kau harus ikut kami ke kantor untuk dimintai keterangan," ujar Polisi.
.
***
.
Setelah diperiksa, Polisi tidak mendapat petunjuk apa-apa dari semua yang dikatakan Joddi. Polisi menduga pembunuhan itu terjadi ketika Joddi sudah pergi dari sana. Anehnya, Joddi malah binggung sendiri. Ia masih belum tahu pasti jam berapa dia pergi dari sana dan kembali ke rumah. Mungkin karena banyak minum Joddi jadi tak ingat apa-apa.
.
Di kamarnya, Joddi masih terpikir akan peristiwa yang menimpa kekasihnya. Dan yang lebih membuatnya sakit, sampai saat ini Polisi belum menemukan jasad korban. Di mana Lucci? Ke mana pembunuh itu membuang jasad Lucci? Pertanyaan-pertanyaan itu menyerang pikiran Joddi.
.
Siang pun berganti. Seperti malam-malam biasa, kakak Joddi selalu menonton televisi hingga dini hari. Tapi malam itu berbeda. Tiba-tiba ia melihat kelebat seseorang dengan pakaian hitam ke luar dari pintu depan.
.
"Joddi ...! Apa itu kau?"
.
Tak ada jawaban. Ia lalu bangkit dan melangkah menuju pintu depan untuk memastikan. Pelan-pelan ia membuka pintu, lalu melihat situasi di luar. Tidak ada siapa-siapa sejauh matanya memeriksa. Yang ia lihat hanya pagar yang dijalari rumput liar. Ia menutup pintu.
.
Ktup!
Tiba-tiba terdengar suara pintu yang ditutup dari arah dapur.
.
"Joddi ...! Kaukah itu?" serunya, sambil menuju dapar.
.
Langkah kakinya yang perlahan seakan diredam oleh suara komentator sepak bola di televisi. Ia sengaja sembunyi-sembunyi, berniat mengagetkan Joddi yang kerap pulang malam dan mabuk lewat pintu belakang. Tapi sayang, di ruang belakang tak ada orang. Ia jadi merasa agak takut.
.
Tok! Tok! Tok!
Pintu depan diketuk. Suara itu membuatnya sempat terkejut. Bergegas ia ke depan dan membuang perasaan takut yang mulai menyelimut.
.
Krieeet ...!
Pintu pun ia bukakan.
.
"Aaaakkk!" ia terkejut bukan main, melihat seseorang yang memakai jubah hitam dan bertopeng berdiri dalam posisi siap membacok dirinya.
.
Kakak Joddi berusaha menutup pintu kembali. Tetapi, usahanya itu dihalangi oleh orang berjubah hitam itu.
.
Crash!
Satu bacokan tepat, membuat lengannya putus. Erangnya memecah heningnya malam, mengalahkan teriakan komentator sepak bola yang merayakan gol. Ia berusaha lari dari sosok berjubah itu. Namun, dengan cepat sosok itu mengejar dan kembali menyambar bagian tubuh targetnya.
.
"Aaaaakkk!" Kali ini, erangannya lebih keras dari sebelumnya. Dia pun tersungkur setelah kakinya dibacok oleh sosok berjubah itu.
.
Dengan sekuat tenaga dia mencoba menyeret badannya menjauh dari sang pembunuh itu. Benda-benda yang berada di dekatnya ia lempatkan kepada sosok berjubah hitam yang berjalan pelan sambil mengoyang-goyang parang panjang berlumur darah.
.
Crash! Crash!
Beberapa bacokan menyemprotkan darah yang menodai perabotan rumah. Semakin lama erangan sang korban sosok berjubah itu semaki lemah. Sosok itu terlihat menikmati detik-detik kematian korbannya. Sang korban sudah tak lagi berdaya, terbaring dengan mata terpejam. Sosok berjubah mengangkangi tubuh korbannya sebatas pinggang, sebelum menancapkan senjatanya tepat di dada sang korban yang di susul teriakan. "Aaaaakkk!!"
.
Usai memastikan korbannya tewas. Sosok berjubah itu menyeret korbannya ke suatu tempat. Tempat yang tentu saja jauh dari pemukiman, dan di sana pula ia suda menyediakan lubang untuk memakamkan korban.
.
***
.
Kali ini, bukan suara televisi yang membagunkan Joddi, tetapi sinar matahari langsung yang membuatnya terbangun.
.
"Kenapa aku tidur di sini?" gumamnya bingung. Dan lebih membuat dia bingung pakaian aneh berwarna hitam yang ia kenakan. "Ini apaan? Jangan-jangan ... Kakak!!" teriaknya yang berada di teras rumah.
.
Akan tetapi, Joddi mendadak diam, terpaku melihat noda darah di rumahnya. "Apa yang terjadi?" ia segera masuk ke dalam untuk memeriksa.
.
Dicari ke mana-mana, sang kakak tetap tak ada. Yang ada hanya pemandangan barang-barang berantakan, noda-noda darah dan lengan tangan yang dilingkari arloji yang sudah tak asing lagi bagi Joddi.
.
"Kakak ...," ucapnya lirih, menatap lengan tangan yang tergeletak.
.
Cepat-cepat ia memutar CCTV di rumahnya. Hasilnya, di luar dugaan. Sang kakak telah tewas dibunuh seseorang yang mengenakkan jubah hitam, persis seperti jubah yang saat itu Joddi kenakkan.
.
"Tidak! Tidak! Ini tidak mungkin ...!!" Joddi berteriak seperti orang gila, setelah mengetahui kebenarannya.
.
.
The End.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video Hantu -Kumpulan Video Hantu Terseram Di Indonesia

Bagi sebagian orang, hantu dianggap sebagai sosok ilusi sehingga keberadaannya jadi hal yang sulit untuk dipercaya. Penampakan misterius atau pun kejadian-kejadian aneh juga bukan jadi sesuatu yang harus dikhawatirkan. Video Hantu -Kumpulan Video Hantu Terseram Di Indonesia Meskipun begitu, ada juga beberapa orang yang ingin membuktikan keberadaan makhluk halus. Alasannya umumnya sih karena penasaran. Lewat rekaman video jadi salah satu cara untuk membuktikan eksistensi hantu.  Video Hantu -Kumpulan Video Hantu Terseram Di Indonesia Berikut ada 10 rekaman video penampakan hantu yang ada di YouTube, Dijamin bikin bulu kuduk kamu merinding karena penampakan hantu yang terlihat asli. Lihat aja kalau berani! Baca:  Dunia lain, Kisah Misteri Terjebak Di Dunia Lain Ketika Bekerja Di Hutan 1. Hantu tanpa kepala di bangunan kosong saat siang hari. Asli atau palsu menurutmu? 2. Penampakan hantu yang tengah berjalan di sebuah taman hiburan. 3. Gelas yang bergerak sendiri? 4. Sosok miste...

Penampakan Pocong Nyata Asli Terbaru , Cerita Hantu Nyata

Cerita Hantu Nyata   Penampakan  Pocong . Hantu atau setan atau jin pada dasarnya ialah makluk yang tak dapat dilihat oleh mata. Alam hantu menurut Al-Qur'an berbeda dengan alam manusia. Hantu itu memang ada, namun penampakan hantu harang sekali terlihat langsung oleh manusia kecuali memakai kamera lensa pendeteksi hantu. Orang jawa menganggap bahwa orang yang pernah bertemu dengan hantu akan mendapatkan keberuntungan setiap harinya. Hantu pocong seram, merupakan hantu asal Indonesia yang sangat ditakuti. Hantu pocong jarang terlihat, namun pocong suka usil dengan menampakkan diri mereka secara langsung maupun di depan kamera deteksi hantu ataupun dengan detector pelacak hantu. Foto Penampakan Pocong Asli Sebelum Sobat melihat  Penampakan Pocong Nyata Asli Terbaru i ni, akan lebih baik sobat membaca sejarah pocong dan asal usul pocong terlebih dahulu. Asal Usul Hantu Pocong dan Sejarah Pocong Hantu Menyeramkan. Selain hantu kuntilanak, ternyata hantu pocong merupaka...

Lelegom

. Author: Aslan Yakuza . . Dulu, di sebuah  perkampungan  yang berada di tengah hutan, terbesit cerita menyeramkan. Seluruh penduduknya dihantui rasa takut akan kedatangan makhluk besar, berbulu, dengan wajah mirip kera namun mulutnya lebar nyaris ke telinga. . Makhluk itu dijuluki warga sekitar dengan nama: Lelegom. Nama itu diberikan oleh salah seorang warga yang katanya pernah melihat sosok makhluk tersebut saat mendatangi rumahnya dan menculik sang istri. . "Dia mendobrak pintu belakang dan langsung menyerangku hingga pinsan," kata lelaki kurus itu, kepada ketua desa dan warga setempat. "Makhluk itu sangat besar, hampir dua kali lipat dibanding saya," lanjutnya. "Tapi, aku sempat melihat jelas sosok makhluk berbulu itu. Mulutnya lebar, giginya besar-besar, dan di bibirnya yang agak jontor itu ada kumis seperti ikan lele," tutup lelaki itu. . Sejak saat itu warga desa makin waspada. Jangankan malam tiba, siang hari saja penduduk di sana ekstra waspada k...