Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

[Nyata] [Religius] Suara Tangisan di Kamar Mandi

Nama saya rizaldy. saya ingin menceritakan kisah saya. awalnya begini, saya tinggal di daerah pemandian kolam renang dan saat itu saya sedang mengerjakan tugas sekolah. seperti biasa kami mengerjakan tugas dengan santai sampai selesai hingga akhirnya teman saya bernyanyi menggunakan gitar dan dia pun bernyanyi sampe puas. saat itu saya sedang main game. sekitar sejam lebih saya mendengar suara tangisan seorang wanita di kamar mandi. Lalu saya pun memberi tau teman saya dan mereka mendengar juga. saya pun bingung padahal saat itu tidak ada siapa-siapa. saya sudah tinggal didaerah itu memang lama tapi saya belum pernah seperti ini. lanjut ke cerita, setelah kami mendengar suara itu semakin nyaring, tidak ada dari kami merasa ketakutan malah ingin melihat apa itu. tapi aku berkata "jangan dilihat, maklum tempat ini memang angker" ujar saya, dan saat teman saya berhenti bernyanyi justru suara itu hilang lalu kami pun bersiap untuk pulang. saat pulang kami ke kamar mandi

[Nyata] Hantu di Kamar Kost

namaku Rika dari Pangkalpinang Bangka, ini kisah nyata dan pengalaman pribadi aku.. waktu itu pertengahan bulan ditahun 2002 aku dan temanku jalan-jalan ke Jakarta, karena ga enak dirumah sodara kita sepakat ngekost, ya dengan bantuan sodara akhirnya kita ngekost didaerah Teluk Gong yang waktu itu harga perkamarnya kira-kira 250rb. cuma ngekos 1 bulan aja karena niatnya jalan-jalan. Hari pertama dan kedua biasa aja sepi, saking sepinya kita beli tv lumayan buat hiburan daripada bengong, malam itu saking asik nonton ga terasa udah jam 23.15wib. kita masih nonton, dan aku sendiri iseng maenin hp buka kamera alhasil aku jepret semua yang ada dikamar kostku, tiba saatnya aku fotoin temen yg lagi asik tiduran sambil nonton, aku kaget lihat hasil fotoku dibelakang temanku yang lagi tiduran tadi ada sesosok lagi duduk seperti memeluk lutut rambutnya panjang menutup mukanya berbaju putih yang ikutan nonton, dengan perlahan kukasih teman lihat hasil fotoku, temanku pun sontak kaget

[Nyata] Rumah Sakit Angker - Part 2

Ini cerita dari saya pribadi (Mahesa), saya hanya ingin berbagi pengalaman buat teman-teman semuanya,, Entah kenapa setiap kerja lembur saya sering di ganggu makhluk halus, apakah saya menganggu mereka..??? Padahal setiap mau memulai aktifitas atau kerja, saya tidak pernah lupa baca BISMILLAH & DO'A.. Kali ini saya ingin bercerita soal Rumah Sakit yang sama,di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hari itu kebetulan hari senin… Saat itu Rumah Sakit yang baru di bangun itu sudah hampir selesai, hanya tinggal finising/perapian saja. Pekerjaan saya sebagai tukang pasang AC pun juga sudah selesai. Hari itu kebetulan memasuki tahap pengetesan AC, dari ratusan AC yang saya pasang ternyata ada satu unit yg bermasalah. Titik permasalahannya ada pada pipa AC yang mampet. Karena AC yang saya pasang ada yang bermasalah, saya putuskan untuk kerja lembur bersama seorang teman saya. Saat itu pukul 22:00, para pekerja yang lain sudah pulang semua. Tinggal saya, teman saya, dan beberapa

[Nyata] Maghrib Jurig

Sore itu cuaca mendung. Langit jingga yang biasanya ada, berubah menghitam. Ini tidak seperti hari hari biasanya. Angin berhembus kencang seakan pohon pohon disekitarnya hampir tumbang. Biasanya jam segini anak anak dikomplek rumahku berlarian pulang setelah menghabiskan waktu senjanya bermain bola atau sekedar petak umpet. Mungkin mereka kedinginan pikirku. "Ta.. Sinta.. Ayo siap-siap shalat magrib!",  kata ibuku memecah lamunanku. "iya, Mah." aku segera ke kamar mandi untuk pipis dan mengambil air wudhu. "Mah, aku ndak jadi shalat. Haid, Mah.",  teriakku dari dalam kamar mandi. Setelah mencari dikamarku, akhirnya aku menyadari aku hanya memiliki 1 pembalut dan tidak punya stok pembalut untuk esok harinya. Aku putuskan untuk melaju motorku ke warung untuk membeli pembalut. Dilema sih. Untuk jalan naik motor ke warung terdekat dari rumahku itu butuh waktu 20menitan melewati hutan dan sebuah danau yang terkenal angker. Maklum, rumahku di pe