Namaku Mutiara, aku adalah siswi SMA kelas 1.
Sebelumnya aku ingin memberitahukan bahwa kata kakak ku yang bisa melihat hal ghaib sejak kecil, di rumah kita ini ada sesosok makhluk ghaib bertubuh tinggi dan berwarna hitam namun tidaklah jahat melainkan hanya seperti kita dia menganggap itu rumahnya maka dari itu dia tidak mengganggu kami. Namun rumah aku adalah termasuk 2 bangunan rumah yang disatukan memanjang namun rumah yang sebelah sudah lama dikontrakkan sekitar 1 tahun oleh orang berkepercayaan Budha, bukan bermaksud RASIS namun orang yang mengontrak itu sering membakar dupa setiap malamnya bahkan hamper sepanjang malam dupa yang dibakar selalu ia perbarui.
Anaknya yang bernama Vio yang dapat melihat hal ghaib selalu ketakutan setiap harinya karena selalu ada sosok perempuan berwajah sangat cantic duduk bahkan tiduran di kasurnya. Suatu hari pernah saat aku sendirian di rumah, terdengar teriakan Vio ketakutan dan menangis sangat kencang hingga membuatku keluar rumah dan mengetuk pintu agar Vio membukakan pintu. Kata kakakku, sosok itu tidak mengganggu hanya saja dia ada karna dia merasa nyaman bahwa dia selalu diberi makanan yaitu dupa yang dibakar setiap malamnya.
Suatu hari, aku dan keempat temanku sedang mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yaitu membuat jamu. Kebetulan hari itu adalah hari sabtu dan karena hari sabtu seluruh anggota keluargaku pergi jalan-jalan namun aku tidak ikut karna harus kerja kelompok. Saat itu jam menunjukkan pukul 09:00 dan keempat temanku datang walau ngaret 30 menit dari yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Tanpa membuang waktu, kami langsung menyiapkan berbagai alat seperti mangkuk, parutan, pisau, dan lain-lain. Kami membuat jamu dengan penuh tawa dan sangat santai hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 13:00 karena belum shalat maka kami pun melaksanakan shalat di kamar aku. Kami shalat bergantian, namun karna saat itu aku mencari mukena terlebih dahulu sehingga aku shalat terakhir. Saat aku ingin mengambil air wudhu, aku melihat seperti ada bayangan berwarna hitam di dekat kulkas tetapi saat aku mencoba melihat seluruhnya ternyata tidak ada apa-apa namun aku tidak memikirkannya sehingga aku memilih menganggap tidak ada apa-apa dan mengambil wudhu.
Setelah aku selesai mengambil wudhu dan hendak melaksanakan shalat, temanku yang sebelumnya sudah shalat dan ingin selfie menggunakan smartphonenya tiba-tiba teriak “AWWWW!!!” dan seperti spontan langsung melempar Smartphonenya. Spontan kami langsung menanyakan kepadanya “Hei, kamu kenapa sri?” namun dia jawab “Enggak, aku tadi ngeliat kaya ada muka kamu mut tepat dibelakang aku”. Saat itu semua langsung terdiam dan aku berpikir bahwa tidak mungkin ada aku karna dia selfie di luar kamarku sedangkan aku sedang akan melaksanakan shalat di kamarku, aku mulai tegang dan khawatir. Namun salah satu temanku bilang kepadaku “Udah mut, kamu shalat aja dulu gak usah takut” dan aku hanya mengangguk dan melaksanakan shalat sedangkan teman-temanku berusaha menenangkan Asri yang baru saja melihat hal mistis.
Saat aku salam, salam yang kedua membuatku menghadap kearah jendela dimana jendela itu langsung ke dapur, saat itu sepintas aku seperti melihat bayangan hitam namun aku tidak terlalu mempedulikannya dan melanjutkan dengan berdoa lalu membereskan alat shalat. Saat aku keluar kamar, aku melihat semua temanku sedang asik menonton tv dan ketika ku tanya sambal berbisik kepada Fatimah “Fat, gimana si Asri?” lalu dijawab “Udah tenangan kok makanya nonton tv” lalu Asri tiba-tiba berdiri dan bilang “Aku pulang duluan ya, udah disms mamah abisnya” lalu semua temanku pada akhirnya pulang dan tinggal aku sendirian di rumah ini. Karena ketakutan maka aku berusaha menelepon pacarku, namanya Rifki. Berkali-kali aku telpon tapi nomornya tidak aktif, karena tidak ada jawaban maka aku kembali ke kamar dan menutup jendela dengan hordeng.
Aku menyalakan tv di kamar dengan suara yang keras, baru sekitar 10 menit tiba-tiba seluruh channel di tv langsung mati dan hanya terlihat semut-semut kresek dan suaranya yang gak karuan. Sekedar info dirumahku menggunakan tv kabel, jadi aku berpikir bahwa ada gangguan dipusat maka dari itu aku keluar kamar dan berusaha menelepon pusat namun aku mendapatkan info bahwa tidak ada gangguan sama sekali. Karena kaget mendengar itu, aku mencoba menyalakan tv di ruang tengah dan alangkah kagetnya aku ternyata tidak ada gangguan. Tiba-tiba aku merasa aneh dan kembali ke kamar untuk mengecek saluran di tv namun masih saja gangguan. Aku yang ketakutan saat itu mencoba menelepon mamah dan katanya sudah hampir sampai rumah karna itu aku merasa sedikit lega, dan aku mencoba menelepon pacarku dan aku merasa sangat lega bahwa dia mengangkat teleponku. Mendengar suaranya yang lembut membuat rasa takutku berkurang.
Saat sedang asyik telponan, aku merasa aneh dimana mamahku yang katanya sudah mau sampai rumah? Bukankah sudah 20 menit berlalu. Aku izin untuk mematikan telpon kepada pacarku untuk menelepon mamah, saat telepon dimatikan aku langsung menelpon mamah dan katanya mamah baru sampai di depan rumah dan memintaku membukakan pintu rumah dan membuka pagar agar papah dapat memakirkan mobilnya. Aku langsung keluar rumah dan melihat bahwa mobil keluargaku sudah datang, aku membukakan pagar.
Saat kakakku masuk, dia langsung berteriak memanggil namaku sontak saja aku langsung menghampirinya. “iya ada apa?”, “Kamu bercanda tentang si item (panggilan sosok hitam besar)?” tanya dia. Aku menjawabnya dengan gagu “I… iya, aku bercanda tentang si item bareng temen-temen aku”, tiba-tiba dia bilang dan memarahiku “Kamu tuh ya udah dikasih tau berkali-kali, kamu tau kan kalau itu gak boleh! Itu gak menghargai si item!”. Aku merasa tegang dan teringat kalau kakakku pernah berkomunikasi dengan si item bahwa si item tidak suka ada yang bercanda tentang dirinya di rumah ini karena dia merasa tidak dihargai.
Mungkin apa yang aku alami hari ini karena aku tidak menghargai keberadaan makhluk astral seperti si item. Karna pada dasarnya manusia harus percaya bahwa makhluk seperti itu ada dan sifatnya yang menggoda manusia untuk terjemurus kedalam kebatilan, maka dari itu kakakku pernah bilang kepadaku untuk tidak takut akan keberadaan si item karena semakin kita takut maka semakin berani makhluk seperti dia untuk mengganggu namun jika kita semakin berani maka makhluk seperti dia semakin takut untuk mengganggu apalagi kalau kita beriman dan memiliki akhlaq.
Terimakasih sudah membaca pengalamanku, mungkin tidak seram tetapi aku berharap ada makna positif yang dapat diterima.
---------------------------------------------------------
NO CREDIT
---------------------------------------------------------
Punya cerita mistis? ingin membagikannya? kirim cerita mistismu ke email richieimani1.ri@gmail.com dengan format txt atau docx/doc atau langsung berupa teks di dalam email. Atau ingin berbagi melalui line dan ingin dipublish di blog ini? add line richie_imani jangan lupa untuk selalu memberitahukan bahwa ingin berbagi cerita.
Kirim ceritamu dan biarkan ribuan pembaca terus membacanya setiap hari.
Sebelumnya aku ingin memberitahukan bahwa kata kakak ku yang bisa melihat hal ghaib sejak kecil, di rumah kita ini ada sesosok makhluk ghaib bertubuh tinggi dan berwarna hitam namun tidaklah jahat melainkan hanya seperti kita dia menganggap itu rumahnya maka dari itu dia tidak mengganggu kami. Namun rumah aku adalah termasuk 2 bangunan rumah yang disatukan memanjang namun rumah yang sebelah sudah lama dikontrakkan sekitar 1 tahun oleh orang berkepercayaan Budha, bukan bermaksud RASIS namun orang yang mengontrak itu sering membakar dupa setiap malamnya bahkan hamper sepanjang malam dupa yang dibakar selalu ia perbarui.
Anaknya yang bernama Vio yang dapat melihat hal ghaib selalu ketakutan setiap harinya karena selalu ada sosok perempuan berwajah sangat cantic duduk bahkan tiduran di kasurnya. Suatu hari pernah saat aku sendirian di rumah, terdengar teriakan Vio ketakutan dan menangis sangat kencang hingga membuatku keluar rumah dan mengetuk pintu agar Vio membukakan pintu. Kata kakakku, sosok itu tidak mengganggu hanya saja dia ada karna dia merasa nyaman bahwa dia selalu diberi makanan yaitu dupa yang dibakar setiap malamnya.
Suatu hari, aku dan keempat temanku sedang mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yaitu membuat jamu. Kebetulan hari itu adalah hari sabtu dan karena hari sabtu seluruh anggota keluargaku pergi jalan-jalan namun aku tidak ikut karna harus kerja kelompok. Saat itu jam menunjukkan pukul 09:00 dan keempat temanku datang walau ngaret 30 menit dari yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Tanpa membuang waktu, kami langsung menyiapkan berbagai alat seperti mangkuk, parutan, pisau, dan lain-lain. Kami membuat jamu dengan penuh tawa dan sangat santai hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 13:00 karena belum shalat maka kami pun melaksanakan shalat di kamar aku. Kami shalat bergantian, namun karna saat itu aku mencari mukena terlebih dahulu sehingga aku shalat terakhir. Saat aku ingin mengambil air wudhu, aku melihat seperti ada bayangan berwarna hitam di dekat kulkas tetapi saat aku mencoba melihat seluruhnya ternyata tidak ada apa-apa namun aku tidak memikirkannya sehingga aku memilih menganggap tidak ada apa-apa dan mengambil wudhu.
Setelah aku selesai mengambil wudhu dan hendak melaksanakan shalat, temanku yang sebelumnya sudah shalat dan ingin selfie menggunakan smartphonenya tiba-tiba teriak “AWWWW!!!” dan seperti spontan langsung melempar Smartphonenya. Spontan kami langsung menanyakan kepadanya “Hei, kamu kenapa sri?” namun dia jawab “Enggak, aku tadi ngeliat kaya ada muka kamu mut tepat dibelakang aku”. Saat itu semua langsung terdiam dan aku berpikir bahwa tidak mungkin ada aku karna dia selfie di luar kamarku sedangkan aku sedang akan melaksanakan shalat di kamarku, aku mulai tegang dan khawatir. Namun salah satu temanku bilang kepadaku “Udah mut, kamu shalat aja dulu gak usah takut” dan aku hanya mengangguk dan melaksanakan shalat sedangkan teman-temanku berusaha menenangkan Asri yang baru saja melihat hal mistis.
Saat aku salam, salam yang kedua membuatku menghadap kearah jendela dimana jendela itu langsung ke dapur, saat itu sepintas aku seperti melihat bayangan hitam namun aku tidak terlalu mempedulikannya dan melanjutkan dengan berdoa lalu membereskan alat shalat. Saat aku keluar kamar, aku melihat semua temanku sedang asik menonton tv dan ketika ku tanya sambal berbisik kepada Fatimah “Fat, gimana si Asri?” lalu dijawab “Udah tenangan kok makanya nonton tv” lalu Asri tiba-tiba berdiri dan bilang “Aku pulang duluan ya, udah disms mamah abisnya” lalu semua temanku pada akhirnya pulang dan tinggal aku sendirian di rumah ini. Karena ketakutan maka aku berusaha menelepon pacarku, namanya Rifki. Berkali-kali aku telpon tapi nomornya tidak aktif, karena tidak ada jawaban maka aku kembali ke kamar dan menutup jendela dengan hordeng.
Aku menyalakan tv di kamar dengan suara yang keras, baru sekitar 10 menit tiba-tiba seluruh channel di tv langsung mati dan hanya terlihat semut-semut kresek dan suaranya yang gak karuan. Sekedar info dirumahku menggunakan tv kabel, jadi aku berpikir bahwa ada gangguan dipusat maka dari itu aku keluar kamar dan berusaha menelepon pusat namun aku mendapatkan info bahwa tidak ada gangguan sama sekali. Karena kaget mendengar itu, aku mencoba menyalakan tv di ruang tengah dan alangkah kagetnya aku ternyata tidak ada gangguan. Tiba-tiba aku merasa aneh dan kembali ke kamar untuk mengecek saluran di tv namun masih saja gangguan. Aku yang ketakutan saat itu mencoba menelepon mamah dan katanya sudah hampir sampai rumah karna itu aku merasa sedikit lega, dan aku mencoba menelepon pacarku dan aku merasa sangat lega bahwa dia mengangkat teleponku. Mendengar suaranya yang lembut membuat rasa takutku berkurang.
Saat sedang asyik telponan, aku merasa aneh dimana mamahku yang katanya sudah mau sampai rumah? Bukankah sudah 20 menit berlalu. Aku izin untuk mematikan telpon kepada pacarku untuk menelepon mamah, saat telepon dimatikan aku langsung menelpon mamah dan katanya mamah baru sampai di depan rumah dan memintaku membukakan pintu rumah dan membuka pagar agar papah dapat memakirkan mobilnya. Aku langsung keluar rumah dan melihat bahwa mobil keluargaku sudah datang, aku membukakan pagar.
Saat kakakku masuk, dia langsung berteriak memanggil namaku sontak saja aku langsung menghampirinya. “iya ada apa?”, “Kamu bercanda tentang si item (panggilan sosok hitam besar)?” tanya dia. Aku menjawabnya dengan gagu “I… iya, aku bercanda tentang si item bareng temen-temen aku”, tiba-tiba dia bilang dan memarahiku “Kamu tuh ya udah dikasih tau berkali-kali, kamu tau kan kalau itu gak boleh! Itu gak menghargai si item!”. Aku merasa tegang dan teringat kalau kakakku pernah berkomunikasi dengan si item bahwa si item tidak suka ada yang bercanda tentang dirinya di rumah ini karena dia merasa tidak dihargai.
Mungkin apa yang aku alami hari ini karena aku tidak menghargai keberadaan makhluk astral seperti si item. Karna pada dasarnya manusia harus percaya bahwa makhluk seperti itu ada dan sifatnya yang menggoda manusia untuk terjemurus kedalam kebatilan, maka dari itu kakakku pernah bilang kepadaku untuk tidak takut akan keberadaan si item karena semakin kita takut maka semakin berani makhluk seperti dia untuk mengganggu namun jika kita semakin berani maka makhluk seperti dia semakin takut untuk mengganggu apalagi kalau kita beriman dan memiliki akhlaq.
Terimakasih sudah membaca pengalamanku, mungkin tidak seram tetapi aku berharap ada makna positif yang dapat diterima.
---------------------------------------------------------
NO CREDIT
---------------------------------------------------------
Punya cerita mistis? ingin membagikannya? kirim cerita mistismu ke email richieimani1.ri@gmail.com dengan format txt atau docx/doc atau langsung berupa teks di dalam email. Atau ingin berbagi melalui line dan ingin dipublish di blog ini? add line richie_imani jangan lupa untuk selalu memberitahukan bahwa ingin berbagi cerita.
Kirim ceritamu dan biarkan ribuan pembaca terus membacanya setiap hari.
Komentar
Posting Komentar