Hai, namaku Dini. Aku ingin sedikit membagi pengalamanku. Kejadian itu terjadi kira-kira 5 tahun yang lalu.
Hari itu aku sedang berkumpul dengan keluarga besarku. Saat hari menjelang malam, tiba-tiba datang sepupuku dengan membawa temannya yang pada saat itu sedang kerasukan makhluk halus. Sepupuku membawanya ketempat kami karena kebetulan pamanku yang juga ikut berkumpul adalah orang pintar.
“Ini temen saya, kemasukan nenek-nenek” ucap sepupuku. Lalu, saat pamanku mulai mencoba mengeluarkan makhluk halus tersebut, aku dengan ibu, kakak, dan saudara-saudaraku berkumpul di ruang tengah dengan rasa khawatir. Sepupuku pun menghampiri kami dan menceritakan kronologis temannya bisa seperti itu.
“Jadi tadi saya sama temen abis rumah, terus nyari makan abis magrib. Pas abis makan, ada nenek-nenek nyamperin kita. Dia minta ongkos buat naik angkot katanya. Saya bilang, sama temen saya ‘gak usah dikasihlah, itu nenek aneh. Rada serem’ saya bilang gitu”. Ucap sepupuku.
“Akhirnya, kita jalan ninggalin nenek itu. Tapi pas udah jalan tiba-tiba nenek itu ada lagi nyamperin kita. Saya kaget, kok nenek itu bisa ngejar kita padahal kita naik motor.”
Belum selesai sepupuku bercerita, tapi entah kenapa suasana di ruang tengah yang tadinya ramai dengan obrolan kami, mendadak sedikit mencekam. Teriakan-teriakan dari orang yang kerasukan pun menambah suasana semakin menegangkan. Kami yang ada disitu semakin ketakutan dan saling mendekatkan diri dengan yang lainnya karena mendadak udara terasa semakin dingin saat itu. Dan bulu kuduk kami berdiri seakan mengisyaratkan kehadiran mereka.
“Mah, aku kok jadi merinding gini.” Sambil ketakutan aku menepel pada mamaku. Kakakku yang awalnya duduk tenang dan acuh-tak acuh dengan kejadian yang terjadi saat itu pun langsung memelukku dan terlihat pucat wajahnya. Begitupun saudara-saudaraku yang saling menjerit ketakutan.
“Terus nenek itu nyamperin lagi dan bilang, ‘Jang, tong pedit atuh enin menta jang ongkos naek angkot’, karena ketakutan, akhirnya temen aku itu ngasih uang ke nenek itu dan nenek itu berterimakasih sambil bilang ‘Nuhun jang, ngke ku enin dituturkeun kamana wae ujang ge.’ Aku sama temenku itu takut bukan main, karena ucapan nenek itu kesannya kayak anceman mau nempelin kita”
Setelah sepupuku bercerita panjang lebar hingga ceritanya sampai pada saat nenek itu pergi dan mereka memacu motornya kembali ke rumah akhirnya temannya itu mulai kerasuka. Saat ia hendak melanjutkan kembali ceritanya, tiba-tiba dari terdengar suara yang berasal dari dapur yang tepatnya berhadapan dengan tempat kami berkumpul sekarang.
”Sssstt tong ngaromongkeun urang”, terdengar suara seorang wanita tua dengan nada sedikit marah. Deg. Kami yang ada disitu sontak membeku sejenak tak bisa mencerna apa yang terjadi. Seketika kami berhamburan keluar dan berteriak karena ternyata, nenek itu sudah berhasil dikeluarkan dari teman sepupuku, dan yang merasuki teman sepupuku itu adalah makhluk halus lainnya. Katanya ia sedari tadi memperhatikan kami yang sedang membicarakan dirinya, dan ia tak suka kami bicarakan. Akhirnya kami pun diam di luar rumah, dan saling berpelukan sampai akhirnya pamanku berhasil mengusir semua makhluk halus yang sedari tadi berada di sekitar kami.
Sampai malam harinya, kami yang masih teringat dengan kejadian itu, akhirnya tidur dalam satu ruangan bersama-sama karena sangat ketakutan.
Cukup sekian ceritaku kali ini, mohon maaf apabila ceritanya kurang seru.
---------------
Kiriman : Dini Septiani (dinisptn@gmail.com) minggu, 17 januari 2016. 18:23
Ayok kirimkan ceritamu ke richieimani1.ri@gmail.com dan sebarkan ceritamu ke ribuan pembaca setiap harinya.
Hari itu aku sedang berkumpul dengan keluarga besarku. Saat hari menjelang malam, tiba-tiba datang sepupuku dengan membawa temannya yang pada saat itu sedang kerasukan makhluk halus. Sepupuku membawanya ketempat kami karena kebetulan pamanku yang juga ikut berkumpul adalah orang pintar.
“Ini temen saya, kemasukan nenek-nenek” ucap sepupuku. Lalu, saat pamanku mulai mencoba mengeluarkan makhluk halus tersebut, aku dengan ibu, kakak, dan saudara-saudaraku berkumpul di ruang tengah dengan rasa khawatir. Sepupuku pun menghampiri kami dan menceritakan kronologis temannya bisa seperti itu.
“Jadi tadi saya sama temen abis rumah, terus nyari makan abis magrib. Pas abis makan, ada nenek-nenek nyamperin kita. Dia minta ongkos buat naik angkot katanya. Saya bilang, sama temen saya ‘gak usah dikasihlah, itu nenek aneh. Rada serem’ saya bilang gitu”. Ucap sepupuku.
“Akhirnya, kita jalan ninggalin nenek itu. Tapi pas udah jalan tiba-tiba nenek itu ada lagi nyamperin kita. Saya kaget, kok nenek itu bisa ngejar kita padahal kita naik motor.”
Belum selesai sepupuku bercerita, tapi entah kenapa suasana di ruang tengah yang tadinya ramai dengan obrolan kami, mendadak sedikit mencekam. Teriakan-teriakan dari orang yang kerasukan pun menambah suasana semakin menegangkan. Kami yang ada disitu semakin ketakutan dan saling mendekatkan diri dengan yang lainnya karena mendadak udara terasa semakin dingin saat itu. Dan bulu kuduk kami berdiri seakan mengisyaratkan kehadiran mereka.
“Mah, aku kok jadi merinding gini.” Sambil ketakutan aku menepel pada mamaku. Kakakku yang awalnya duduk tenang dan acuh-tak acuh dengan kejadian yang terjadi saat itu pun langsung memelukku dan terlihat pucat wajahnya. Begitupun saudara-saudaraku yang saling menjerit ketakutan.
“Terus nenek itu nyamperin lagi dan bilang, ‘Jang, tong pedit atuh enin menta jang ongkos naek angkot’, karena ketakutan, akhirnya temen aku itu ngasih uang ke nenek itu dan nenek itu berterimakasih sambil bilang ‘Nuhun jang, ngke ku enin dituturkeun kamana wae ujang ge.’ Aku sama temenku itu takut bukan main, karena ucapan nenek itu kesannya kayak anceman mau nempelin kita”
Setelah sepupuku bercerita panjang lebar hingga ceritanya sampai pada saat nenek itu pergi dan mereka memacu motornya kembali ke rumah akhirnya temannya itu mulai kerasuka. Saat ia hendak melanjutkan kembali ceritanya, tiba-tiba dari terdengar suara yang berasal dari dapur yang tepatnya berhadapan dengan tempat kami berkumpul sekarang.
”Sssstt tong ngaromongkeun urang”, terdengar suara seorang wanita tua dengan nada sedikit marah. Deg. Kami yang ada disitu sontak membeku sejenak tak bisa mencerna apa yang terjadi. Seketika kami berhamburan keluar dan berteriak karena ternyata, nenek itu sudah berhasil dikeluarkan dari teman sepupuku, dan yang merasuki teman sepupuku itu adalah makhluk halus lainnya. Katanya ia sedari tadi memperhatikan kami yang sedang membicarakan dirinya, dan ia tak suka kami bicarakan. Akhirnya kami pun diam di luar rumah, dan saling berpelukan sampai akhirnya pamanku berhasil mengusir semua makhluk halus yang sedari tadi berada di sekitar kami.
Sampai malam harinya, kami yang masih teringat dengan kejadian itu, akhirnya tidur dalam satu ruangan bersama-sama karena sangat ketakutan.
Cukup sekian ceritaku kali ini, mohon maaf apabila ceritanya kurang seru.
---------------
Kiriman : Dini Septiani (dinisptn@gmail.com) minggu, 17 januari 2016. 18:23
Ayok kirimkan ceritamu ke richieimani1.ri@gmail.com dan sebarkan ceritamu ke ribuan pembaca setiap harinya.
Komentar
Posting Komentar