Kiriman member : Icha Marisa
Di deket rumah saya ada sebuah tempat peninggalan benda-benda jaman pra sejarah. Benda-benda itu masih terbuat dari batu. Beberapa dari benda sejarah itu berbentuk alat musik mirip gong. Yang namanya benda sejarah itu seringkali mengandung banyak cerita misteri.
Ini juga termasuk benda-benda bersejarah yang ada deket rumah saya itu. Kata orang-orang dulu, setiap malam khususnya malam Jumat kliwon, benda-benda bersejarah itu mengeluarkan suara mirip musik jaman dulu. Ya seperti ada yang buat pertunjukan gitu deh. Padahal di sana nggak ada siapa-siapa kecuali batu-batu itu.
Iseng-iseng aja saya dan beberapa temen saya penasaran sama cerita misteri yang satu ini. Akhirnya, kami berencana untuk membuktikannya. Kami janjian pas malam Jumat kliwon untuk kemudian pergi ke tempat bersejarah itu. Setelah sampai di tempat tersebut kita tunggu agak lama tapi nggak ada bunyi-bunyi sama sekali. Awalnya, saya jadi ragu apa iya bener cerita misteri orang-orang di tempat saya tinggal ini.
Iseng-iseng aja saya dan beberapa temen saya penasaran sama cerita misteri yang satu ini. Akhirnya, kami berencana untuk membuktikannya. Kami janjian pas malam Jumat kliwon untuk kemudian pergi ke tempat bersejarah itu. Setelah sampai di tempat tersebut kita tunggu agak lama tapi nggak ada bunyi-bunyi sama sekali. Awalnya, saya jadi ragu apa iya bener cerita misteri orang-orang di tempat saya tinggal ini.
Walaupun agak ragu, kami masih terus menunggu soalnya memang penasaran. beberapa teman saya termasuk saya sudah mulai ngantuk karena tidak ada bunyi apa-apa. Tapi setelah lewat tengah malam ternyata ada suara-suara aneh kami takut bukan kepalang. suaranya memang mirip musik gamelam gitu kalau pas ada kawinan adat Jawa. Selain bunyi-bunyian, bau khas kemenyan juga mulai tercium. Bulu kuduk saya merinding.
Maunya kita ngelihat lebih deket lagi tapi salah satu temen saya yang udah nggak tahan karena takut langsung lompat dan lari. saya dan sisa temen-temen pada kaget dan akhirnya ikut lari terbirit-birit. Akhirnya, kami nggak ke sana lagi tapi tiap kali lewat situ rasanya merinding.
Maunya kita ngelihat lebih deket lagi tapi salah satu temen saya yang udah nggak tahan karena takut langsung lompat dan lari. saya dan sisa temen-temen pada kaget dan akhirnya ikut lari terbirit-birit. Akhirnya, kami nggak ke sana lagi tapi tiap kali lewat situ rasanya merinding.
Saya aja kadang nggak noleh ke tempat itu kalau lewat Tapi intinya, cerita misteri orang-orang tempat saya tinggal ternyata beneran. Mereka yang sudah pernah dengar sih acuh aja karena sudah terbiasa. Lagian, mereka tidak perlu diganggu asal tidak mengganggu. Karena misteri inilah mengapa batu itu disebut watu gong atau batu yang berbentuk gong.
Komentar
Posting Komentar