Hallo nama saya Harry, tinggal di Riau.. Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 2 SMP.
Waktu itu kejadiannya ketika malam Minggu, aku di telpon sepupuku, sebut saja namanya Haris. Dia nyuruh aku nginap dirumahnya karena dia sendirian aja di rumah, di tinggal ortunya keluar kota. Awalnya aku mau nolak, karena udah jam 8 lewat, tapi karena Haris ini sepupuku, jadi aku terima aja dengan berat hati. Akhirnya aku pergi kerumahnya dengan sepeda.
Dalam perjalanan ke rumahnya, aku ngelewatin sebuah halte. Ketika aku lewat di depan halte, aku liat ada sesosok makhluk hitam di bawah pohon beringin yang ada di sebelah halte tersebut, bentuk tubuhnya persis seperti beruang hitam, tapi yang bikin aku takut adalah kepalanya yang buntung...
Aku langsung kayuh sepeda cepat2, pingin teriak tapi takut. Ketika aku liat kebelakang, makhluk tadi turun ke jalan dan berlari kecil mengejarku. Aku panik dan langsung mengkayuh sepeda lebih cepat lagi sambil istigfar dan membaca doa al-Fatiha. Ketika aku liat ke belakang lagi, makhluk tadi udah gak ada, Alhamdulillah dalam hatiku. Kemudian aku mencoba menenangkan diri dan berpikir positif kalau kejadian tadi cuma khayalan.
Rumah Haris tinggal beberapa meter lagi, aku melewati rumah kosong yang kotor kayak gak di urus bertahun-tahun. Ketika lewat di samping rumah itu, aku merasa seperti ada bayang-bayang berjalan di sampingku. Pas aku lihat ternyata ada sesosok makhluk hitam lagi. Kali ini bentuk tubuhnya itu seperti manusia purba atau kera, "dia" berjalan pelan sambil bungkuk, benar2 seperti manusia purba, bulu2 nya juga tebal.
Aku sempat terkaku melihat makhluk itu, dan dia melihatku juga. Anehnya, matanya tidak merah, tapi putih seperti manusia normal, dan mukanya rata, tak ada mulut dan hidung. Tiba-tiba saja di berjalan ke arahku. Aku teriak sekuat2nya dan mengayuh sepeda cepat2. Pas aku liat ke belakang saking penasarannya, makhluk tadi udah hilang. Waktu itu aku sempat menangis karena saking takutnya (jujur, sejak kejadian ini aku mulai takut dengan yang namanya hantu berwujud binatang).
Akhirnya aku sampai di rumah Haris. Belum naik ke halaman rumahnya aku sudah membanting sepedaku di jalan, kemudian aku lari2 ke pintu rumahnya dan mengedor pintu kuat2. Untungnya si Haris dengan segera membuka pintu dan heran melihat aku yang pucat dan menangis. Dia nanya "Kenapa Har? kok nangis?", lalu aku jawab, "Aku tadi di kejar hantu2 binatang, seram tau. Ambil kan sepeda ku dong. aku gak berani keluar, masih takut soalnya". Tapi si Haris malah ikut2an takut dan ngomong "Haa!? gak mau.. ntar kalau miss kunti datang gimana?". Aku menjawab sambil bercanda "Gpp.. miss kunti lebih senang sama anak cowok 1/2 bule" (mukanya campuran Indo - Bosnia). Dia marah2 sambil ngomong "Gak lucu tau! sialan kau..". Kemudian dia langsung lari mengambil sepedaku.
Ketika dia mau balik, tiba-tiba saja rumah kosong yang ada di depan rumahnya itu pintunya seperti di gedor2 orang. Aku dan Haris terkejut dan ngeliat ke arah pintu tersebut, lalu aku bilang ke Haris kalau itu cuma orang iseng yang ada di dalam rumah tersebut, tujuannya supaya dia gak takut. Tapi tiba-tiba saja dia lari sambil mengangkat sepedaku. Setelah masuk ke rumah, dia langsung membanting pintu dan menguncinya, aku ngeliat mukanya pucat.
Ketika aku tanya, dia bilang dia ngeliat ada sesosok bayangan di bawah pohon mangga di samping rumahnya. Aku langsung terdiam dan gak berani ngomong apa2. Setelah itu aku ceritakan ke Haris tentang kejadian yang aku alami tadi. Dia bilang ternyata bukan cuma aku yang ngeliat makhluk hitam seperti manusia purba itu, tetangga yang tinggal di sebelah rumah itu juga pernah melihat makhluk hitam itu mengelilingi rumah kosong tersebut dan mereka juga pernah di ganggu makhluk tersebut. Makhluk hitam itu pernah mengintip mereka dari jendela rumah mereka. Setelah dengar cerita si Haris, aku memutuskan untuk langsung tidur supaya gak berpikiran macam2 lagi. Sejak kejadian ini, tiap kali aku ke rumah Haris di malam hari, aku selalu minta di antarin ortuku.
Sekian..
Maaf kalau ceritanya tidak terlalu seram menurut kalian. Demi Allah cerita ini tidak aku karang2 / di buat2, cerita ini benar2 pengalaman saya yang paling menakutkan yang pernah aku alami. Dan mohon maaf kalau kata2 atau kalimatnya berantakan, karena aku sendiri merinding ketika menulis cerita ini, jadi nulisnya agak buru2. (mohon komennya yang damai2 saja.
Waktu itu kejadiannya ketika malam Minggu, aku di telpon sepupuku, sebut saja namanya Haris. Dia nyuruh aku nginap dirumahnya karena dia sendirian aja di rumah, di tinggal ortunya keluar kota. Awalnya aku mau nolak, karena udah jam 8 lewat, tapi karena Haris ini sepupuku, jadi aku terima aja dengan berat hati. Akhirnya aku pergi kerumahnya dengan sepeda.
Dalam perjalanan ke rumahnya, aku ngelewatin sebuah halte. Ketika aku lewat di depan halte, aku liat ada sesosok makhluk hitam di bawah pohon beringin yang ada di sebelah halte tersebut, bentuk tubuhnya persis seperti beruang hitam, tapi yang bikin aku takut adalah kepalanya yang buntung...
Aku langsung kayuh sepeda cepat2, pingin teriak tapi takut. Ketika aku liat kebelakang, makhluk tadi turun ke jalan dan berlari kecil mengejarku. Aku panik dan langsung mengkayuh sepeda lebih cepat lagi sambil istigfar dan membaca doa al-Fatiha. Ketika aku liat ke belakang lagi, makhluk tadi udah gak ada, Alhamdulillah dalam hatiku. Kemudian aku mencoba menenangkan diri dan berpikir positif kalau kejadian tadi cuma khayalan.
Rumah Haris tinggal beberapa meter lagi, aku melewati rumah kosong yang kotor kayak gak di urus bertahun-tahun. Ketika lewat di samping rumah itu, aku merasa seperti ada bayang-bayang berjalan di sampingku. Pas aku lihat ternyata ada sesosok makhluk hitam lagi. Kali ini bentuk tubuhnya itu seperti manusia purba atau kera, "dia" berjalan pelan sambil bungkuk, benar2 seperti manusia purba, bulu2 nya juga tebal.
Aku sempat terkaku melihat makhluk itu, dan dia melihatku juga. Anehnya, matanya tidak merah, tapi putih seperti manusia normal, dan mukanya rata, tak ada mulut dan hidung. Tiba-tiba saja di berjalan ke arahku. Aku teriak sekuat2nya dan mengayuh sepeda cepat2. Pas aku liat ke belakang saking penasarannya, makhluk tadi udah hilang. Waktu itu aku sempat menangis karena saking takutnya (jujur, sejak kejadian ini aku mulai takut dengan yang namanya hantu berwujud binatang).
Akhirnya aku sampai di rumah Haris. Belum naik ke halaman rumahnya aku sudah membanting sepedaku di jalan, kemudian aku lari2 ke pintu rumahnya dan mengedor pintu kuat2. Untungnya si Haris dengan segera membuka pintu dan heran melihat aku yang pucat dan menangis. Dia nanya "Kenapa Har? kok nangis?", lalu aku jawab, "Aku tadi di kejar hantu2 binatang, seram tau. Ambil kan sepeda ku dong. aku gak berani keluar, masih takut soalnya". Tapi si Haris malah ikut2an takut dan ngomong "Haa!? gak mau.. ntar kalau miss kunti datang gimana?". Aku menjawab sambil bercanda "Gpp.. miss kunti lebih senang sama anak cowok 1/2 bule" (mukanya campuran Indo - Bosnia). Dia marah2 sambil ngomong "Gak lucu tau! sialan kau..". Kemudian dia langsung lari mengambil sepedaku.
Ketika dia mau balik, tiba-tiba saja rumah kosong yang ada di depan rumahnya itu pintunya seperti di gedor2 orang. Aku dan Haris terkejut dan ngeliat ke arah pintu tersebut, lalu aku bilang ke Haris kalau itu cuma orang iseng yang ada di dalam rumah tersebut, tujuannya supaya dia gak takut. Tapi tiba-tiba saja dia lari sambil mengangkat sepedaku. Setelah masuk ke rumah, dia langsung membanting pintu dan menguncinya, aku ngeliat mukanya pucat.
Ketika aku tanya, dia bilang dia ngeliat ada sesosok bayangan di bawah pohon mangga di samping rumahnya. Aku langsung terdiam dan gak berani ngomong apa2. Setelah itu aku ceritakan ke Haris tentang kejadian yang aku alami tadi. Dia bilang ternyata bukan cuma aku yang ngeliat makhluk hitam seperti manusia purba itu, tetangga yang tinggal di sebelah rumah itu juga pernah melihat makhluk hitam itu mengelilingi rumah kosong tersebut dan mereka juga pernah di ganggu makhluk tersebut. Makhluk hitam itu pernah mengintip mereka dari jendela rumah mereka. Setelah dengar cerita si Haris, aku memutuskan untuk langsung tidur supaya gak berpikiran macam2 lagi. Sejak kejadian ini, tiap kali aku ke rumah Haris di malam hari, aku selalu minta di antarin ortuku.
Sekian..
Maaf kalau ceritanya tidak terlalu seram menurut kalian. Demi Allah cerita ini tidak aku karang2 / di buat2, cerita ini benar2 pengalaman saya yang paling menakutkan yang pernah aku alami. Dan mohon maaf kalau kata2 atau kalimatnya berantakan, karena aku sendiri merinding ketika menulis cerita ini, jadi nulisnya agak buru2. (mohon komennya yang damai2 saja.
Komentar
Posting Komentar