Ada dua orang remaja pria yang bersahabat karib,
mereka bersahabat sejak mereka sekolah. Karena
kebutuhan ekonomi dan untuk menambah uang saku mereka berdua bekerja part time disebuah toserba kecil yang buka selama 24 jam. Mereka mulai bekerja sejak tengah malam dan shift berakhir pada jam 7 pagi keesokan harinya. Karena dua remaja ini bekerja pada malam hari dimana
sedikit pelanggan yang datang, mereka berdua
seringkali merasa bosan. Mereka lebih sering duduk
dibelakang meja kasir, ngobrol, menonton film atau
bermain game di ipad mereka.
mereka bersahabat sejak mereka sekolah. Karena
kebutuhan ekonomi dan untuk menambah uang saku mereka berdua bekerja part time disebuah toserba kecil yang buka selama 24 jam. Mereka mulai bekerja sejak tengah malam dan shift berakhir pada jam 7 pagi keesokan harinya. Karena dua remaja ini bekerja pada malam hari dimana
sedikit pelanggan yang datang, mereka berdua
seringkali merasa bosan. Mereka lebih sering duduk
dibelakang meja kasir, ngobrol, menonton film atau
bermain game di ipad mereka.
Pada suatu malam mereka seperti biasanya duduk
dibelakang meja kasir, mengobrol dan makan makanan kecil. Monitor kamera keamanan ada di belakang meja kasir, dan posisi membelakangi meja kasir, dan selang beberapa waktu mereka tidak melihat apa apa. Karena pengunjung tiap malam selalu sepi bahkan nyaris tidak ada, mereka mengecek monitor ini sesekali saja. Layar
monitor ini terbagi menjadi empat, merekam empat
bagian dari toserba tersebut yaitu; parkiran, lorong
makanan, kasir dan rak majalah.
dibelakang meja kasir, mengobrol dan makan makanan kecil. Monitor kamera keamanan ada di belakang meja kasir, dan posisi membelakangi meja kasir, dan selang beberapa waktu mereka tidak melihat apa apa. Karena pengunjung tiap malam selalu sepi bahkan nyaris tidak ada, mereka mengecek monitor ini sesekali saja. Layar
monitor ini terbagi menjadi empat, merekam empat
bagian dari toserba tersebut yaitu; parkiran, lorong
makanan, kasir dan rak majalah.
Ketika salah satu penjaga toko melirik ke monitor, dia melihat ada seorang wanita yang berdiri menghadap rak majalah memunggungi kamera. Wanita ini memiliki rambut panjang yang lebat dan terlihat sangat lurus dan berkilau sampai pada pinggangnya.
“aneh” katanya dalam hati “aku tidak mendengar suara pintu toserba terbuka sebelumnya, bagaimana bisa dia berada disana” Namun dia tidak begitu memperdulikan hal ini dan
kembali asyik menonton film di ipadnya. Namun
sesuatu yang aneh terjadi.
kembali asyik menonton film di ipadnya. Namun
sesuatu yang aneh terjadi.
Satu setengah jam berikutnya dan ketika dia melirik ke monitor lagi, wanita ini masih ada disana. Dia tidak menunjukan tanda tanda bahwa dia bergerak atau berpindah tempat, atau melakukan hal lainnya. Dia hanya berdiri disana, dan tampak tertunduk seperti sedang melihat majalah. Penjaga toserba ini kemudian merasa kesal juga “wanita ini pasti sedang berusaha untuk membaca majalah secara gratisan!”
Dia kemudian mengamati gambar di monitor, mencoba mengamati wanita ini lebih jelas, namun dari layar monitor tampak terlihat bahwa tangan wanita ini kosong. Dia hanya berdiri disana, seperti menatap lurus kearah majalah yang tersusun rapi dirak. “hey” penjaga toko ini kemudian berbisik kepada rekannya. “apakah kau pikir wanita ini hendak mencuri sesuatu?” Temannya berpikiran sama dengannya dan menganggukkan kepala.
Perilaku wanita ini nampak sangat mencurigakan, kemudian dua remaja penjaga toserba ini keluar dari ruang dibelakang meja kasir untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan berencana untuk menangkap basah wanita ini jika benar dia memang punya niat untuk mencuri sesuatu. Salah satu dari mereka pergi mengendap endap lewat lorong samping kiri dan satu yang lainya dari sisi
sebelah kanan, namun ketika mereka mengintip pada arah rak majalah, mereka sungguh terkejut, karena wanita tersebut sudah tidak ada ditempat.
sebelah kanan, namun ketika mereka mengintip pada arah rak majalah, mereka sungguh terkejut, karena wanita tersebut sudah tidak ada ditempat.
“kemana perginya teletubies???” kata salah satu dari mereka berusaha untuk melawak untuk mencairkan suasana yang membuat mereka sedikit merinding. “kemanapun wanita itu pergi… seharusnya dia berpapasan dengan kita tadi” Begitu dia menyelesaikan kalimatnya, mereka berdua mendengar suara guyuran air dari arah kamar kecil. “apa apaan ini?” kata pelayan kedua “bagaimana caranya dia bisa sampai dikamar mandi?” Dua pelayan ini kemudian memeriksa monitor kamera keamanan lagi, namun ketika mereka melihat monitor, wanita itu sudah ada di depan rak majalah lagi, berdiri tertunduk, sama seperti sebelumnya. “wahhh… dia benar benar secepat kilat” kata salah satu pelayan bingung. “terlalu cepat…” sahut temannya lagi. Berpikir bahwa pasti ada kerusakan dengan kamera
keamanan, mereka berdua kembali ke rak majalah,
dan lagi… mereka tidak menemukan siapapun disana.
keamanan, mereka berdua kembali ke rak majalah,
dan lagi… mereka tidak menemukan siapapun disana.
Keringat dingin mulai menetes. Mereka saling
berpandangan dan mulai merasa ketakutan, tanpa
banyak kata lagi mereka segera menuju ke ruang dibelakang kasir lagi. Kali ini ketika mereka mengecek monitor lagi, kamera keamanan menunjukan bahwa tidak ada siapapun di
depan rak majalah. “dia pergi” kata salah satu pelayan sambil menghela nafas lega dan memalingkan wajahnya kearah temannya. “tunggu… jangan bergerak sedikitpun….” Bisik
temannya tiba tiba. Mereka berdua terdiam terpaku, menatap kearah layar monitor. “ada apa?” tanya pelayan satunya. Dan temannya menjawab dengan suara bergetar dan berbisik nyaris tak terdengar “jangan menoleh kebelakangmu” Pelayan pertama merasa bingung, namun merasa
tegang juga melihat kelakuan temannya ini. Dia hanya melihat bayangan dirinya dan temannya terpantul di layar monitor. Dan kemudian dia menyadarinya….. tepat diantara wajah mereka di pantulan layar dia melihat wajah orang ketiga. Sebuah wajah yang sangat pucat…. Wajah dari seorang wanita. Mereka berdua terlalu ketakutan sehingga tidak mampu untuk bersuara apalagi berteriak.
berpandangan dan mulai merasa ketakutan, tanpa
banyak kata lagi mereka segera menuju ke ruang dibelakang kasir lagi. Kali ini ketika mereka mengecek monitor lagi, kamera keamanan menunjukan bahwa tidak ada siapapun di
depan rak majalah. “dia pergi” kata salah satu pelayan sambil menghela nafas lega dan memalingkan wajahnya kearah temannya. “tunggu… jangan bergerak sedikitpun….” Bisik
temannya tiba tiba. Mereka berdua terdiam terpaku, menatap kearah layar monitor. “ada apa?” tanya pelayan satunya. Dan temannya menjawab dengan suara bergetar dan berbisik nyaris tak terdengar “jangan menoleh kebelakangmu” Pelayan pertama merasa bingung, namun merasa
tegang juga melihat kelakuan temannya ini. Dia hanya melihat bayangan dirinya dan temannya terpantul di layar monitor. Dan kemudian dia menyadarinya….. tepat diantara wajah mereka di pantulan layar dia melihat wajah orang ketiga. Sebuah wajah yang sangat pucat…. Wajah dari seorang wanita. Mereka berdua terlalu ketakutan sehingga tidak mampu untuk bersuara apalagi berteriak.
Mereka hanya berdiri disana, terpaku diselimuti horror yang sangat mengerikan, bulu kuduk serasa berdiri semua dan mereka tidak berhenti gemetar. Namun beberapa menit kemudian wajah wanita itu menghilang. “kupikir dia sudah benar benar pergi sekarang” kata salah satu pelayan. Dengan gugup dia menoleh perlahan dari balik bahunya…. Dan memang tidak ada siapapun disana. Namun temannya ini masih tampak sangat ketakutan.
Keringat dingin masih terus saja mengalir dari
wajahnya. “kupikir belum” katanya.
Keringat dingin masih terus saja mengalir dari
wajahnya. “kupikir belum” katanya.
Mereka berdua kemudian melihat ke arah layar monitor lagi. Dan mereka melihat lagi wanita itu…. berdiri disana dalam keadaan seperti sebelumnya. Dan perlahan lahan kepalanya berputar menghadap tepat kearah kamera… perlahan… sangat perlahan sehingga akhirnya benar benar menghadap kamera, namun yang menghadap kamera hanya kepalanya saja sedangkan badannya masih tetap menghadap kearah rak buku. Dan perlahan lahan pula wanita ini mulai tersenyum… senyuman melebar menjadi sebuah seringai. Namun seringai ini demikian lebarnya hingga Npnampak mulutnya menjadi sangat lebar…
Mulutnya nampak sobek dari ujung telinga kiri sampai ujung telinga kanan. Dari tangannya wanita itu kini terlihat memegang sebilah pisau. Dan lewat sudut yang tidak mungkin pula kemudian wanita ini tampak seperti mengiriskan pisau itu ke lehernya sendiri.
Melihat pemnadangan horror yang mengerikan ini
mereka berdua tanpa pikir panjang lagi segera
mengambil langkah seribu. Mereka berlari terbirit birit tanpa pernah menoleh kebelakang lagi. Mereka hanya berhenti berlari ketika sampai dirumah mereka.
mereka berdua tanpa pikir panjang lagi segera
mengambil langkah seribu. Mereka berlari terbirit birit tanpa pernah menoleh kebelakang lagi. Mereka hanya berhenti berlari ketika sampai dirumah mereka.
Keesokan harinya, dua remaja ini segera menghadap pemilik toserba dan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Saat ini toko tersebut tidak buka 24 jam lagi. Toko ini tutup menjelang tengah malam dan baru dibuka lagi saat pukul 7 pagi.
Komentar
Posting Komentar