Gang

"Ada sesuatu di gang itu!" Ujar seseorang.
.
"Gang? Gang apa?" Tanya gadis di sampingku.
.
"Di balik pintu itu ada sebuah gang. Beberapa hari lalu dia masuk ke sana dan tak pernah keluar lagi."
.
Aku dan gadis di sampingku mendekati pintu besi itu. Pintu yang terdapat di belakang restoran pizza.
.
Kami membukanya. Itu... hanya sebuah gang sempit yang diapit 2 gedung tinggi. Tak ada yang aneh.
.
Karena penasaran. Kami masuk ke dalam berjalan menuju ujung gang. Ada hal aneh di sana. Kami tiba tengah-tengah pasar tradisional. Kios-kios penjual daging berjajar rapi di kiri kanan. Namun semuanya sepi. Tak ada siapapun.
.
"Sebaiknya kita keluar. Aku tidak nyaman dengan tempat ini." Ucapku.
.
"Kenapa? Kau takut? Tempat ini menarik? Jangan-jangan kita berada di dimensi lain!" Ucap gadis itu dengan nada bercanda.
.
Di salah satu sudut kios terdengar suara geraman. Dan sesosok makhluk mengerikan mencelat ke udara. Hendak melumat kami. Tapi... mendadak makhluk itu jatuh dengan tubuh terpotong-potong. Berserakan.
.
"Ini bahaya! Aku ingin keluar! Terserah padamu jika kau ingin tetap di sini!"
.
Di setiap sudut terdengar bunyi bip. Dan terdengar sesuatu melesat bagai angin.
.
Aku berlari menuju pintu keluar. Gadis itu mengikuti di belakang.
.
"Shit! Cepat! Lari lebih cepat!" Teriakku histeris.
.
Gadis itu berteriak. Aku menoleh ke belakang. Lengan kirinya buntung.
.
Apa yang terjadi?!
.
Aku tak menolongnya. Aku tetap berlari dan menyuruh gadis itu berusaha sendiri.
.
Aku tiba di ujung dan berteriak menyuruh gadis itu berlari lebih cepat.
.
Gadis itu berlari terseok dengan darah mengucur dari lengannya. Di belakangnya tampak berkelap-kelip sinar misterius melesat ke depan layaknya peluru atau pedang yang hendak menebas. Laser. Itu sinar laser.
.
Gadis itu berusaha berlari sekuat tenaga. Aku menunggunya di ambang pintu besi.
.
"Cepat!"
.
Gadis itu langsung memelukku saat ia sampai di ambang pintu. Tapi... kepalanya tertinggal di sana. Terguling-guling. Tergeletak di dalam gang sempit itu...