Malam itu aku langsung berdandan untuk pergi bersama pacarku, Angga. "Iya nanti aku tunggu depan gang aja ya, sayang" ucapku ditelpon, tak lama kemudian dia menelponku "aku udah di depan gang, sayang". saat itu aku langsung berjalan ke depan gang dan langsung menaiki motor ninjanya.
sesekali aku berbicara dengan Angga selama perjalanan supaya tidak bosan, tak jauh lagi dari tempat tujuan eh malah macet. Macet yang lumayan panjang dan merayap, lalu kendaraan disebelah kiri berpindah ke kanan semua untuk memberi jalan ambulance. "Hmmm sepertinya ada kecelakaan" pikirku dalam hati, tiba-tiba Angga menengok kearah diriku dan bilang "Aku sepenuhnya mencintaimu". seketika aku langsung melting saat itu juga.
sedikit demi sedikit akhirnya kita sampai diujung kemacetan, benar saja ada kecelakaan. saat melewati tempat kecelakaan itu aku melihat sesuatu yang janggal. motor, tas, dan helm korban sama dengan yang punya Angga. "Sayang berhenti dulu!" lalu aku berlari ke arah tempat kecelakaan itu dan bertanya kepada salah satu orang "mas, tadi siapa ya yang kecelakaan?", lalu dijawab oleh orang tersebut "tadi kalau gak salah namanya Dwi Aggana". saat mendengar itu aku langsung terduduk lemas, nama asli Angga adalah Dwi Anggana. Saat itu aku menengok ke belakang sudah tidak ada Angga yang tadi bersamaku. Tiba-tiba ada sebuah pesan singkat dari Angga, "Sayang, aku akan selalu didekatmu" dan aku menangis sangat kencang hingga diantar pulang oleh seorang warga.
Aku hanya bisa menangis sepanjang jalan perjalanan pulang, namun tiba-tiba mobil oleng disebuah tikungan tajam hingga akhirnya masuk jurang. aku yang sangat kritis saat itu merasa ada sebuah tangan mengelus pipiku dan mengusap air mataku lalu sebuah suara berucap "jangan menangis, kau akan sama sepertiku, sayang. mati tragis"
sesekali aku berbicara dengan Angga selama perjalanan supaya tidak bosan, tak jauh lagi dari tempat tujuan eh malah macet. Macet yang lumayan panjang dan merayap, lalu kendaraan disebelah kiri berpindah ke kanan semua untuk memberi jalan ambulance. "Hmmm sepertinya ada kecelakaan" pikirku dalam hati, tiba-tiba Angga menengok kearah diriku dan bilang "Aku sepenuhnya mencintaimu". seketika aku langsung melting saat itu juga.
sedikit demi sedikit akhirnya kita sampai diujung kemacetan, benar saja ada kecelakaan. saat melewati tempat kecelakaan itu aku melihat sesuatu yang janggal. motor, tas, dan helm korban sama dengan yang punya Angga. "Sayang berhenti dulu!" lalu aku berlari ke arah tempat kecelakaan itu dan bertanya kepada salah satu orang "mas, tadi siapa ya yang kecelakaan?", lalu dijawab oleh orang tersebut "tadi kalau gak salah namanya Dwi Aggana". saat mendengar itu aku langsung terduduk lemas, nama asli Angga adalah Dwi Anggana. Saat itu aku menengok ke belakang sudah tidak ada Angga yang tadi bersamaku. Tiba-tiba ada sebuah pesan singkat dari Angga, "Sayang, aku akan selalu didekatmu" dan aku menangis sangat kencang hingga diantar pulang oleh seorang warga.
Aku hanya bisa menangis sepanjang jalan perjalanan pulang, namun tiba-tiba mobil oleng disebuah tikungan tajam hingga akhirnya masuk jurang. aku yang sangat kritis saat itu merasa ada sebuah tangan mengelus pipiku dan mengusap air mataku lalu sebuah suara berucap "jangan menangis, kau akan sama sepertiku, sayang. mati tragis"
Komentar
Posting Komentar